Selasa, 01 Januari 2013

Membuat Ringkasan yang Baik

          Membuat ringkasan yang baik dan teratur mungkin bagi sebagian orang adalah hal susah-susah gampang, tapi bagi saya pribadi membuat ringkasan yang baik itu sangat membingungkan, apalagi jika saya tidak mengetahui bagaimana caranya membuat ringkasan yang baik itu. Tetapi saya sekarang menemukan bagaimana caranya membuat ringkasan yang baik, cara yang gampang untuk diingat yaitu : Coba anda buat sebuah pertanyaan dan cari jawabannya dari materi/buku yang sedang anda pelajari, Misalnya anda sedang mempelajari materi Molekul:1. Apa Arti Molekul?2. Siapa Penemu Molekul?3. Dimana kita bisa menemukan Molekul?4. Apa manfaat molekul?5. Dan sebagainya .

          Tetapi selain cara itu bisa juga menggunakan cara yang lainnya yaitu ada 3 cara membuat ringkasan yang baik dan teratur dan juga ada beberapa tambahan cara untuk menyempurnakan 3 cara tersebut, jika seseorang yang sering membuat ringkasan mungkin tak akan pernah asing dengan cara ini, cara - cara tersebut adalah :


1.    Membaca Naskah AsliBacalah naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali agar Anda mengetahui kesan umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh. Ketahui maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli. Untuk mencapainya, judul dan daftar isi tulisan dapat dijadikan pegangan karena perincian daftar isi memunyai pertalian dengan judul dan juga alinea-alinea dalam tulisan menunjang pokok-pokok yang tercantum dalam daftar isi.


2.    Mencatat Gagasan UtamaJika sudah menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandangan pengarang asli, silakan memperdalam dan mengonkritkan semua hal itu. Bacalah kembali karangan itu bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat semua gagasan yang penting dalam bagian atau alinea itu. Pokok-pokok yang telah dicatat dipakai untuk menyusun sebuah ringkasan. Langkah kedua ini juga menggunakan judul dan daftar isi sebagai pegangan. Yang menjadi sasaran pencatatan adalah judul-judul bab, judul anak bab, dan alinea, kalau perlu gagasan bawahan alinea yang betul-betul esensial untuk memperjelas gagasan utama tadi juga dicatat.


3.    Ketentuan TambahanMengadakan ReproduksiPakailah kesan umum dan hasil pencatatan untuk membuat ringkasan. Urutan isi disesuaikan dengan naskah asli, tapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yang dibuat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya. Bila gagasan yang telah dicatat ada yang masih kabur, silakan melihat kembali teks aslinya, tapi jangan melihat teks asli lagi untuk hal lainnya. Karena kalimat penulis asli hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting karena merupakan kaidah, kesimpulan, atau perumusan yang padat.


           Setelah melakukan langkah ketiga, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik, yaitu:
         i.        Susunlah ringkasan dalam kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.
        ii.        Ringkaskanlah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Jika rangkaian gagasan panjang, gantilah dengan suatu gagasan sentral saja.
       iii.        Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb. dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting.
       iv.        Anda harus mempertahankan susunan gagasan dan urutan naskah. Tapi yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan Anda. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran Anda sendiri yang dimasukkan dalam ringkasan. Buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah.
        v.        Agar dapat membedakan ringkasan sebuah tulisan biasa (bahasa tak langsung) dan sebuah pidato/ceramah (bahasa langsung) yang menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak, ringkasan pidato atau ceramah itu harus ditulis dengan sudut pandangan orang ketiga.
       vi.        Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula panjangnya. Karena itu, Anda harus melakukan seperti apa yang diminta. Untuk memastikan apakah ringkasan yang dibuat sudah seperti yang diminta, silakan hitung jumlah seluruh kata dalam karangan itu dan bagilah dengan seratus. Hasil pembagian itulah merupakan panjang karangan yang harus ditulisnya. Jika Anda harus meringkaskan suatu buku yang tebalnya 250 halaman menjadi sepersepuluhnya, perhitungan yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
a.    Panjang karangan asli (berupa kata) adalah: Jumlah halaman x Jumlah baris per halaman x Jumlah kata per baris = 250 x 35 X 9 kata = 78.750 kata.
b.    Panjang ringkasan berupa jumlah kata adalah: 78.750 : 10 = 7.875 kata. Panjang ringkasan berupa jumlah halaman ketikan adalah: jika kertas yang dipergunakan berukuran kuarto, jarak antar baris dua spasi, tiap baris rata-rata sembilan kata, pada halaman kertas kuarto dapat diketik 25 baris dengan jarak dua spasi, maka: Jumlah kata per halaman adalah: 25x 9 kata = 225. Jumlah halaman yang diperlukan adalah: 7.875:225 = 35 halaman.


BERSUMBER DARI :1)http://pelitaku.sabda.org/cara_membuat_ringkasan                      2)http://ptkguru.com/?darmajaya=index&daryono=base&action=listmenu&skins=1&id=539&tkt=2



Tidak ada komentar:

Posting Komentar