Senin, 22 Oktober 2012

Bahasa Sebagai Lambang Negara

Setiap negara pasti memiliki identitas masing-masing, dan salah satu identitasnya untuk mengenali masing-masing negara adalah bahasa. setiap bahasa mempunyai karakteristiknya masing-masing, sehingga kita dapat dengan mudah untuk mengenali seseorang dengan pelafalan bahasanya. Bahasa merupakan sesuatu yang penting, karena bahasa bisa mencirikan suatu negara itu sendiri dan juga dapat melihat sifat, tingkah laku seseorang dengan bahasanya.

bahasa juga merupakan alat komunikasi, bayangkan saja jika tak ada sama sekali bahasa di dunia ini. apa jadinya sebuah negara tanpa adanya bahasa, pasti semua orang akan saling terdiam dan tidak berkomunikasi satu sama lainnya. Karena itu di dunia ini terdapat banyak sekali bahasa, akan tetapi berbagai macamnya bahasa di satukan dengan bahasa negaranya sendiri. Contohnya dengan Negara Indonesia, Negara kita mempunyai berbagai macam bahasa dari berbagai suku tetapi kita tak akan bisa mengerti dengan satu sama lainnya jika tidak ada satu bahasa yang dapat kita mengerti, oleh karena itu Bangsa kita mempunyai bahasanya sendiri yaitu Bahasa Indonesia. Setiap warga negara Indonesia pasti mengerti bagaimana caranya untuk ber Bahasa Indonesia.

Dari pengertian ini kita bisa mengambil kesimpulannya, bahwa sangatlah jelas bahasa itu adalah lambang dari suatu Negara, karena sangatlah tidak mungkin seseorang bisa mengenal seseorang lainnya jika bukan dari bahasa yang ia gunakan, karena bahasa sangatlah mencirikan seseorang dari Negaranya sendiri.

  

Sabtu, 30 Juni 2012

Hak Perlindungan Konsumen


Perlindungan konsumen adalah perangkat hukum yang diciptakan untuk melindungi dan terpenuhinya hak konsumen. Sebagai contoh, para penjual diwajibkan menunjukkan tanda harga sebagai tanda pemberitahuan kepada konsumen.

Perlindungan konsumen bertujuan:

1.meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untumelindungi diri.

2.mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dariekses negative pemakaian barang dan/atau jasa.

3.Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, danmenuntut hak-haknya sebagai konsumen.

4.menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastianhukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.

5.menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungankonsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.

Hak konsumen adalah:

1.hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barangdan/atau jasa.

2.hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasatersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.

3.hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.

4.hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yangdigunakan.

5.hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.

6.hak untuk mendapatpembinaan dan pendidikan konsumen.

7.hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidadiskriminatif.

8.hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

9.hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya

Kewajiban Konsumen adalah:

1.membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan.

2.beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.

3.membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.

4.mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.

Di Indonesia, dasar hukum yang menjadikan seorang konsumen dapat mengajukan perlindungan adalah:
§  Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), pasal 21 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), Pasal 27 , dan Pasal 33.
§  Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 No. 42 Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia No. 3821
§  Undang Undang No. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Usaha Tidak Sehat.
§  Undang Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbritase dan Alternatif Penyelesian Sengketa
§  Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan dan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen
§  Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam Negeri No. 235/DJPDN/VII/2001 Tentang Penangan pengaduan konsumen yang ditujukan kepada Seluruh dinas Indag Prop/Kab/Kota
§  Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri No. 795 /DJPDN/SE/12/2005 tentang Pedoman Pelayanan Pengaduan Konsumen



bersumber dari: