Tugas
Rabu, 30 April 2014
Akuntansi Internasional: Standar Akuntansi Negara Italia dan 8 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Akuntansi Internasional
STANDAR AKUNTANSI ITALI
Itali merupakan salah satu negara yang menjadi tempat bersejarah dalam perkembangan akuntansi
dunia. Walaupun Itali merupakan tempat asal akuntansi, namun perkembangan
akuntansi itali saat ini telah
dipengaruhi oleh beberapa negara eropa maupun negara amerika. Standar akuntansi
itali yang digunakan oleh setiap perusahaan disana adalah IFRS (Internastional Financial Report Standart)
dan GAAP (General Accepted Accounting
Principle).
EU (european union) adalah
lembaga yang didirikan untuk mencapai integrasi pasar keuangan. Sejak tahun
2002 sampai Uni Eropa mengatur seluruh perusahaan-perusahaan eropa termaksud
pasar modal, bank dan perusahaan-perusahaan asuransi untuk menggunakan IFRS, hal ini dilakukan
agar pertukaran informasi antar negara di eropa lebih mudah dilaksanakan.
Italia adalah anggota Uni Eropa, konsekuensinya Italia juga harus mengikuti apa
yang diatur oleh Uni Eropa.
Sedangkan GAAP (General Accepted Accounting Principle) diizinkan untuk digunakan oleh perusahaan-perusahaan Itali, tapi hanya untuk sebatas ruang lingkup Itali. GAAP tidak bisa digunakan jika suatu perusahaan memiliki hubungan bisnis atau hubungan konsolidasi dengan perusahaan diluar Itali.
Sedangkan GAAP (General Accepted Accounting Principle) diizinkan untuk digunakan oleh perusahaan-perusahaan Itali, tapi hanya untuk sebatas ruang lingkup Itali. GAAP tidak bisa digunakan jika suatu perusahaan memiliki hubungan bisnis atau hubungan konsolidasi dengan perusahaan diluar Itali.
Regulator domestik
Itali dalam mengawasi penggunaan standar akuntansi di setiap laporan keuangan
perusahaan , yaitu :
- Banca d’italia , merupakan bank sentral Itali yang mengatur seluruh
kegiatan ekonomi di Itali, selain itu juga menjadi bagian dari European System of Central Banks.
- CONSOB (Commissione
Nazioale per le Sociate e la Borsa) or Italian Securities and Exchange Commision adlah lembaga
berwenang yang bertanggungjawab untuk mengatur peredaran saham di Itali.
CONSOB juga memeriksa setiap laporan keuangan perusahaan yang akan masuk
dalam pasar modal.
Menurut Banca
d’Italia adapun struktur laporan keuangan yang harus dilaporkan oleh setiap
perusahaan setiap tahun yaitu :
- Laporan Rugi-laba, disertai dengan kerugian maupun
keuntungan yang belum direalisasikan.
- Neraca.
- Laporan arus kas.
- Laporan kebijakan akuntansi yang digunakan.
- Informasi aktiva bersih perusahaan selama 3 tahun.
8
faktor yang mempengaruhi perkembangan internasional negara Italia, yaitu
1. Sumber pendanaan
Pemerintah itali sangat intensif dalam mendorong kegiatan
investasi atau pendanaan dalam setiap bisnis legal yang ada di negaranya.
Berbagai program pendanaan pun disusun untuk memperluas dan menguatkan
perekonomian Itali. Ada 3 sumber pendanaan Itali yaitu berasal dari negara
eropa lainnya, pemerintah, dan pihak lainnya. Usaha penyediaan dana selain
dilakukan oleh Pemerintah Itali, tetapi usaha ini juga didorong oleh European Union atau Uni Eropa untuk
meningkatkan dan menguatkan perkembangan
ekonomi, kompetisi dan mendukung usaha kecil dan medium di Itali. Oleh karena itu Pemerintah Itali menawarkan
beberapa program pendanaanuntuk membantu dan mendorong pengembangan usaha atau
proyek, yaitu :
a. Contratto
di Programma, program pemerintah Itali dengan memberikan
total pendanaan sebesar 40 juta euro. pendanaan ini hanya berlaku jika adanya
kerjasama antar wilayah negara atau provinsi dalam membangun proyek yang besar.
b. Localisation
Agreements, program
Kementrian perencanaan ekonomi Italia (comitato
interministeriale per la programmazione economica), dimana menawarkan
pendanaan yang berasal dari luar negeri.
c. The
National Programme for Research and Competitiveness, Program pendanaan dalam mendukung penelitian, inovasi,
dan pengembangan bisnis khusus untuk daerah yang masih dalam pengembangan.
Pendanaan ini diberikan langsung oleh Uni Eropa.
Tujuan dari
kegiatan pendanaan yang diberlakukan oleh pemerintah Itali yaitu :
a.
Memenuhi
pinjaman usaha kecil, menengah, dan besar untuk meningkatkan modal kerja.
b.
Menigkatkan
industri Jasa, perdagangan, dan pariwisata
c.
Memajukan
dan menguatkan ekonomi sektor bisnis lokal
Dengan adanya berbagai sumber
pendanaan yang ditawarkan oleh pemerintah Itali, tentu sangat mempengaruhi proses
pelaporan akuntansi yaitu setiap entitas yang terlibat dalam proses pendanaan,
diwajibkan oleh pemerintah Itali untuk mempublikasikan laporan keuangan tahunan
perusahaan yang terdiri dari laporan direktur dan laporan auditor, hal ini
dilakukan agar para pemberi dana bisa mengambil keputusan berdasarkan informasi
keuangan dan ekonomi usaha yang terkandung di dalam laporan keuangan
2. Sistem hukum
Italy
merupakan negara yang menganut civil law.
Civil Law merupakan sistem huku yang
tertua dan paling berpengaruh di dunia yang berasal dari tradisi
Roman-Germania. Ketika Itali telah mempunyai pemerintahan sendiri, Itali
memutuskan untuk menggunakan hukum romawi atau civil law sebagai dasar dari hukum nasional. Civil law di Itali dibagi di dalam bidang hukum publik dan bidang
hukum privat. Civil law sendiri
mempengaruhi akuntansi di Itali, dimana seluruh bisnis di Itali harus
menyesuaikan prosedur otorisasi, pencatatan akun-akun, maupun distribusi
lpaoran keuangan harus berdasarkan Italian
Civil law. beberapa contoh Italian
civil code yang mengatur mengenai prosedur laporan kuangan yaitu :
a. Italian
civil code No. 2423
“Annual financial
statement shall include balance sheet, profit and loss account, notes to the
financial statement.”
menetapkan
bahwa komponen Laporan keuangan yang harus
dilaporkan perusahaan yaitu Neraca, Laporan rugi dan laba, Catatan atas Laporan
keuangan
b. Italian
civil Code No. 2428
“The
annual director’s report, must provide information and a true and fair.”
menetapkan
bahwa perusahaan harus menyediakan informasi yang terpercaya dan adil, oleh
karena itu laporan keuangan harus diadit oleh pihak eksternal sebelum
dipublikasi.
3. Perpajakan
Pemerintah
Italia menurunkan pajak bagi mereka yang berpenghasilan rendah untuk
memperbaiki kondisi perekonomian negara sehingga dapat meningkatkan pendapatan
rumah tangga dan permintaan domestik. Pengurangan pajak ini akan membantu sekitar
10 juta wajib pajak.
Pemerintah
akan mengurangi pajak sekitar EUR 80 per bulan, yang akan diterapkan mulai
bulan Mei, bagi orang-orang berpenghasilan kurang darI EUR 26.000 per tahun.
Selain
itu Pemerintah juga akan mengurangi pajak bisnis tahun ini yang diperkirakan
sekitar EUR 6.9 milyar untuk meringankan beban keuangan publik.
Hal
ini dilakukan pemerintah atas tekanan besar dari negara-negara Uni Eropa untuk
membuat deficit anggaran sampai 3 persen dari PDB. Pemerintah Italia
memperkirakan ekonomi akan tumbuh 0.8 persen tahun ini.
4. Ikatan politik dan ekonomi
Sistem
pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an
dan menyebar di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (renaissance)
lainnya. Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi itali di seluruh wilayah kekuasaannya, pendukung
Jerman saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika
Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah PD II.
Banyak negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di
tempat lain, entah karena dipaksa (seperti India) atau karena pilihan sendiri
(seperti negara-negara Eropa Timur).
5. Inflasi
Inflasi
merupakan gejala ekonomi yang tumbuh dan berkembang dalam perekonoian dunia,
yang dapat melemahkan perekonomian secara umum. Inflasi, dapat menimbulkan
masalah dalam bidang akuntansi. Penyajian informasi keuangan yang dilaporkan
oleh akuntansi yang didasarkan pada biaya historis menjadi tidak relevan, sebab
keyataan perekonomian suatu negara senantiasa dipengaruhi oleh gejolak inflasi.
Itali merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat
inflasi yang cukup tinggi dari tahun ke tahun. Awal Januari
tahun 2014 inflasi di Italia tidak masuk zona bahaya. Namun Itali masih harus berjuang
keluar dari resesi. Tingkat Inflasi di Italia pada Desember 2013 relatif
berkurang. Laporan tahunan Italian EU mengatakan adanya penurunan HICP
(Harmonised Consumer Price Inflation) di tahun 2013 dari 0,7 persen menjadi 0.6
persen pada November. Penurunan sedikit meleset dari perkiraan survey para
analisis dari Reuters. Menurut laporan badan statistic (ISTAT) selama 2013,
tingkat inflasi menurun menjadi 1,3 persen disbanding tahunn 2012 yang mencapai
3,3 persen. Secara garis besar, sepanjang 2013, Italia mengalami kelesuan di
hampir semua bidang ekonomi.
Masalah inflasi yang terjadi di Itali tentu mempengaruhi
penggunaan akuntansi inflasi pada Itali. Hal ini terbukti dengan bergabungnya
Itali dengan “Organisation for Economic
Co-Operation and Development” atau OECD selain memiliki tujuan untuk
meningkatkan hubungan perekonomian antar anggota, tetapi juga menetapkan sistem
akuntansi yang digunakan pada saat inflasi terjadi pada anggota-anggota OECD.
6. Tingkat perkembangan ekonomi
Perekonomian Itali memiliki 4,4 juta perusahaan yang
beroperasi diberbagai industri. Jenis industri yang paling mendominasi di Itali
adalah small and medium-sized enterprises (SMEs) / Usaha menengah kebawah,
sedangkan sekitar 3.400 perusahaan berukuran besar (large companies). Sektor jasa menjadi kontribusi terbesar untuk
perekonomian Itali, sektor ini menghasilkan kontribusi terbesar pada GDP yaitu
sebesar 73% , diantaranya seperti Parawisata, Jasa keuangan, dll.
Dari
segi ekonomi, Italia juga
mengandalkan pertanian yang paling terindustrialisasi dan negara terkemuka
dalam hal perdagangan internasional. Negara ini dikenal baik atas sector
ekonomi bisnis yang inovatif dan berpengaruh, atas sektor pertanian yang
berkerakter industrial dan berdaya saing (Italia adalah penghasil anggur
terbesar di dunia), dan atas desain busana, peralatan, industry, otomotif
bermutu dan kreatif.
Berbagai jenis
ukuran perusahaan di Itali mempengaruhi penggunaan akuntansi dalam kegiatan
operasional perusahaan. Usaha Menengah kebawah dan Usaha kecil di Itali tidak
diharuskan untuk menggunakan pelaporan keuangan sesuai IFRS/GAAP, tetapi
penyusunan dan pelaporan keuangan sesuai IFRS amupun GAAP diwajibkan kepada
perusahaan besar (large companies ) kepada
publik.
7. Tingkat pendidikan
Pendidikan
di Italia
Pendidikan
umum di Italia wajib dan gratis dari usia 6 sampai 14 tahun, dan memiliki tahap
utama lima tahun dan tahap kedua delapan tahun. sekolahnya dibagi menjadi 2
jenis, yaitu yang pertama Kelas Sekolah Menengah Pertama (Sekolah Menengah) dan
kedua adalah Kelas Sekolah Sekunder (Sekolah Tinggi). Italia memiliki standar
pendidikan umum yang tinggi, karena ada pengaruh dari Ingris dan Jerman, maka
Italia memiliki sistem Pendidikan Umum dan Swasta.
Italia
menjadi tuan rumah beragam luas universitas, perguruan tinggi dan akademi.
Milan Bocconi University, memiliki peringkat 20 antar sekolah bisnis terbaik di
dunia oleh The Wall Street Journal
International Ranking, terutama pada bidang Master of Business Administration,
yang pada tahun 2007 mendapat peringkat ke 17 di dunia dalam hal lulusan
preferensi perekrutan oleh perusahaan multinasional besar. Juga, Forbes
menempatkan Bocconi di peringkat 1 di seluruh dunia dalam kategori spesifik
Value for Money. Pada bulan Mei, Bocconi menyelip beberapa tradisional top
sekolah bisnis global di peringkat oleh Financial Times peringkat eksekutif dan
edukasi, mencapai ranking ke-5 di Eropa dan ke-15 di dunia.
Pada
tahun 2009 sebuah penelitian Italia mendapat peringkat sebagai yang terbaik di
Italia (atas indicator seperti produksi ilmiah, daya tarik mahasiswa asing, dan
lain-lain), Sapienza University of Rome dan University of Milan yang melakukan
penelitian dan kegiatan pengajaran telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan
telah menerima pengakuan internasional yang penting.
Pemerintah Itali sangat begitu mendukung berbagai jenjang
pendidikan di Itali, dengan adanya
dukungan pemerintah terhadap pendidikan. hal ini membawa dampak kepada
perkembangan akuntansi, misalnya yaitu pemerintah selalu mengadakan sekolah
khusus dalam bidang akuntansi, seminar atau konferensi akuntansi yang disponsori oleh organisasi-organisasi
akuntansi dunia.
8. Budaya
Italia
tidak berwujud sebagai negara tunggal sampai penyatuan negara ini pada tahun
1861. Oleh karena itu penyatuan yang cukup baru ini, dan otonomi historis
tiap-tiap region yang membentuk Semenanjung Italia, ada banyak tradisi dan adat
yang kini diakui sebagai milik Italia dengan jelas dapat dikenali berdasarkan
region asal. Meskipun adanya perbedaan politik dan social di region-region ini,
sumbangsih Italia bagi warisan budaya dan sejarah Eropa dan dunia masih saja
besar. Italia adalah rumah bagi sejumlah besar Situs Warisan Dunia UNESCO (saat
ini 47 buah), dan kaya akan perbendaharaan seni, budaya, dan sastra dari banyak
periode yang berbeda. Negara ini mempengaruhi banyak budaya dunia, juga karena
ada banyak orang Italia yang beremigrasi ke tempat lain pada masa Diaspora
Italia. Selain itu, negara ini memiliki kira-kira 100.000 monumen dalam banyak
rupa (museum, istana, bangunan, arca, gereja, galleria seni, vila, air mancur,
gedung-gedung bersejarah dan peniggalan arkeologis).
Source :
http://vibiznews.com/2014/04/21/pemerintah-italia-turunkan-pajak-penghasilan-demi-perbaikan-ekonomi/
Jumat, 18 April 2014
Akuntansi Internasional
Kelompok 2 (4EB15)
Anggi Maharani (20210823)
Fahranirawaty Warandy (22210513)
Karima Afifah (23210833)
Oktaviola Rifanda (25210266)
Yanita Utami (28210595)
Akuntansi
Internasional: Standar Akuntansi Negara Jepang dan 8 Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Akuntansi Internasional
1. Pendahuluan
Akuntansi
Internasional didefinisikan sebagai akuntansi untuk transaksi internasional,
perbandingdan prinsip di negara-negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai
Standar akuntansi. Peningkatan perdagangan internasional bisa memfasilitasi
perluasan pergerakan barang dan jasa serta meningkatkan efisien penggunaan
sumber-sumber ekonomi. Beberapa karakteristik era ekonomi global:
-
Bisnis internasional
-
Hilangnya batasan-batasan
antarnegara
-
Ketergantungan pada perdagangan
internasional
Di era globalisasi yang sangat cepat
dengan kemajuan teknologi, aktivitas pasar modal pun dituntut untuk setara
dalam memberi kemampuan menghasilkan informasi. Akuntansi adlaah hal yang
dilihat dalam memainkan peran untuk menghasilkan informasi, yang berguna bagi
pihak internal maupun pohak eksternal. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan
informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan dalam mengambil
keputusan ekonomi. akuntansi internasional mempunyai peran yang sangat
kompleks, dimana ruang lingkup pelaporannya ialah perusahaan yang multinasional
dengan operasi dan transaksi lintas negara dengan kewajiban pelaporannya
terhadapu pengguna pelaporan lain.
Standar akuntansi adalah regulasi
atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan
laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi
standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Ada
empat alas an yang menjelaskan hal tersebut, antara lain :
1) Dikebanyakan
negara hukuman atas ketidak patuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah
dan tidak efektif.
2) Secara
suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang
diharuskan.
3) Beberapa
negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika
dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan
secara lebih baik hasilnya.
4) Di
beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara
tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi umumnya
melibatkan gabungan kelompok sector swasta dan public. Hubungan antara standar
akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam
satu arah yang sama. Akuntansi penyajian wajar biasanya berhubungan dengan
negara-negara hukum umum, sedangkan akuntansi kepatuhan hukum umumnya ditemukan
di negara-negara hukum kode (sipil). Perbedaan ini terlihat dalam proses
penetapan standar, dimana sector swastwa lebih berpengaruh di negara-negara
hukum dengan penyajian yang wajar, sedangkan sector public lebih berpengaruh di
negara hukum kode (sipil) dengan kepatuhan hukum.
2. Sistem Akuntansi Jepang
Akuntansi dan pelaporan keuangan di
Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional. Dua
badan pemerintah yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan
hukum pajak penghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjuy
pula. Pada paruh pertama abad ke-20, pemikirian akuntansi mencerminkan pengaruh
Jerman. Pada paruh kedua, ide-ide dari AS yangh berbengaruh. Akhir-akhir ini,
pengaruh badan Badan Standar Akuntansi Internasional mulai merasakan dan pada
tahun 2001 perubahan besar terjadi dengan pembentukan organisasi sector swasta
sebagai pembuat standar akuntansi.
Penggunaan kredit bank dan modal
utang yang meluas untuk membiayai perusahaan besar terbilang sangat banyak bila
dilihat dari sudut pandang Barat dan manajemen perusahaan terutama lebih
bertanggung jawab kepada bank dan lemabaga keuangan lainnya dibandingkan kepada
para pemegang saham. Pemerintah pusat juga memberlakukan control ketat atas
berbagai aktivitas usaha di Jepang, yang berarti control birokrasi yang kuat
dalam masalah-masalah usaha, termasuk akuntansi. Pengetahuan mengenai kegiatan
usaha utamanya terbatas pada perusahaan dan pihak dalam lainnya seperti bank
dan pemerintah.
Modal usaha perusahaan-perusahaan jepang ini,
sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi structural yang dilakukan
Jepang untuk mengatasi atau menggerakakan stagnasi ekonomi yang berawal pada
tahun 1990-an. Krisi keuangan yang mengikuti “Pergerakan Ekonomi” Jepang juga
disebabkan oleh review standardisasi laporan keuangan Jepang. Jelas terlihat
bahwa banyak praktik akuntansi menyembunyikan betapa buruknya perusahaan di
Jepang. Sebagai contoh:
1)
Hilangnya konsolidasi standardisasi yang
menyebabkan adanya perusahaan Jepang yang menutupi kerugian operasional dalam
usahan gabungan. Investor tidak dapat melihat apakah kegiatan operasional
perusahaan sepenuhnya benar-benar menguntungkan.
2)
Kewajiban pension dan pesangon hanya
diakui 40 persen dari jumlah pinjaman karehana hal itu merupakan batas
pengurang pajak mereka. Hal ini mengarah pada praktik rendahnya kewajiban
pension.
3)
Pemegang saham dibebanin biaya, bukan
berdasarkan harga pasar. Dibuat untuk mempertegas kohesi dari keiretsui, sehingga sehingga saham
silang sangatlah luas. Perusahaan menahan mereka yang rugi, akan tetapi menjual
mereka yang untunng untuk mendapatkan laba.
Suatu perubahan besar
dalam akuntansi ditunjukkan pada akhir tahun 1990-an untuk membuat kesehatan
ekonomi perusahaan Jepang menjadi semakin transparan dan membawa Jepang lebih
dekat dengan standar internasional.
Perubahan besar dalam penetapan
standar akuntansi di Jepang terjadi pada tahun 2001 dengan pembentukan Badan
Standar Akuntansi Jepang atau Accounting Standards Board of Japan (ASBJ) dan
lembaga pengawas yang terkait dengannya yang dikenal sebagai Lembaga Akuntansi
Keuangan atau Financial Accounting Standards Foundation (FASF). ASBJ kini
memiliki tanggung jawab utama untuk mengembangkan standardisasi pembukuan serta
panduan implementasinya di Jepang. ASBJ memiliki 13 anggota, tiga di antaranya
adalah anggota penuh. Juga terdapat staf teknik penuh untuk mendukung aktivitas
tersebut. FASF bertanggung jawab untuk mendanai dan penamaan anggotanya.
Pendanaan datang dari perusahaan dan profesi akuntan, bukan dari pemerintah.
Sebagai organisasi sektor swasta yang independen, ABJ lebih kuat dan transparan
bila dibandingkan dengan BAC, dan memiliki subjek hanya pada segelintir
politisi dan saham khusus. ASBJ berkolaborasi dengan IASB dalam mengembangkan
IFRS serta pada tahun 2005 meluncurkan proyek bersama dengan IASB untuk menghilangkan
perbedaan yang ada antara IFRS dan standardisasi pembukuan Jepang. BAC tetap
menjadi penasehat FSA mengenai standardisasi pembukuan dan juga bertanggung
jawab untuk membuat standardisasi proses audit. Standardisasi pembukuan Jepang
tidak boleh bertentangan dengan hukum komersial. Oleh kare itu, triangulasi
standardisasi pembukuan, undang-undang perusahaan dan undang-undang perpajakan
masih tetap menjadi gambaran dari laporan keuangan Jepang.
Tahap akhir yaitu signifikansi
pengaruh kode pajak. Seperti di Perancis, Jerman dan dimana pun, beban dapat
diklaim untuk kebutuhan pajak hanya jka telah dibooking secara penuh.
Pendapatan kena pajak berdasarkan pada jumlah kalkulasi berdasarkan
Undang-Undang Peruhsahaan tetapi jika hukum tersebut tidak menjlaskan mengenai
perlakuan pembukuan.
Berdasarkan Undang-Undang
Perusahaan, laporan keuangan serta jadwal yang mendukung pada perusahaan kecil
dan menengah merupakan subjek untuk audit hanya oleh auditor yang berwenang.
Baik auditor berwenang atau independen, keduanya harus mengaudit perusahaan
besar. Auditor independen harus mengaudit laporan keuangan yang dipubkikasikan
oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang pertukaran dan sekuritas. Auditor
yang berwenang tidak memerlukan kualifikasi professional dan ditugasi oleh
perusahaan secara penuh. Auditor yang berwenang biasanya focus pada manajerial
direktur dan baik bekerja sesuai dengan kewenangannya atau tidak. Auditor
independen melibatkan pemeriksaan terhadap laporan dan catatan keuangan serta
harus dilakukan oleh akuntan public bersertifikasi (Certified Public
Accountants)-CPAs.
Japanese Institute of Sertified
Public Accountants (JICPA) merupakan organisasi professional dari CPAs di
Jepang. Sekuruh CPAs harus termasuk ke dalam JICPA. Sebagai tambahan untuk
memberikan panduan mengenai pelaksanaan audit, JICPA mengeluarkan panduan
mengenai permasalahan akuntansi, serta menyediakan input bagi ASBJ dalam
mengembangkan standardisasi akunytansi. Standardisasi proses audit yang berlaku
umum dikeluarkan oleh BAC daripada JICPA. Certified Public Accountant and
Auditing Oversight Board dibentuk tahun 2003. Agensi pemeeerintahan, didesain
untuk mengawasi dan mengontrol auditor serta meningkatkan kualitas audit di
Jepang. Hal ini dicantumkan di FSA pada tahun 2004.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut
Hukum Komersial diwajinkan menyusun laporan wajib yang harus mendapat
persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal-hal berikut:
1)
Neraca
2)
Laporan Laba Rugi
3)
Lapora Usaha
4)
Proposal atas Penentuan Penggunaan
(apropriasi) Laba ditahan
5)
Skedul Pendukung
Perusahaan yang
mencatatkan sahamnya juga harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan UU
Pasar Modal yang secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan
HUkum Komersial ditambah dengan laporan arus kas.
Pengukuran Akuntansi
Hukum komersial mewajibkan
perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi, perusahaan yang mencatat
saham harus menyusun laporan konsolidasi sesuai dengan SEL. Akun perusahaan
secara terpisah merupakan dast bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip
akuntansi yang sama digunakan untuk keduanya. Anak perusahaan dikonsolidasikan
jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan
kebijakan keuangan dan operasionalnya.
Meskipun metode penyatuan
kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian unntuk penggabungan usaha umumnya
digunakan. Goodwill diukut menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang
diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode ekuitas digunakan
untuk mencatat usaha patungan.
3. 8 Faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan Akuntansi Internasional (Jepang)
® Sistem pendanaan
Perusahaan jepang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain
untuk memiliki perusahaan lain. pengadaan investasi antar perusahaan-perusahaan
ini tentu akan melibatkan sumber pedanaan. sumber pedanaan terbesar di jepang
yaitu bank. sistem pedanaan jepang disebut sistem berbasis kredit. Penggunaan kredit bank dan modal utang yang
meluas dalam perusahaan-perusahaan jepang, maka pemerintah memberi focus atas
perlindungan kreditor dengan memberlakukan control ketat atas berbagai usaha di
jepang , seperti pengungkapan laporan perusahaan keuangan kepada publik.
® Sistem Hukum
Jepang merupakan negara yang memiliki konsep hukum yang dicangkok
dari beberapa negara. Jepang menganut sistem hukum kode (sipil), hukum kode
diambil dari hukum romawi dank ode napoleon. sistem hukum kode adalah
serangkaian hukum yang lengkap mencakup ketentuan dan prosedur, tentu aturan
akuntansi akan dikombinasikan dan diselaraskan dengan hukum nasional. Hukum
kode ini sangatlah kompleks dan lengkap.
Pemerintah nasional jepang masih memiliki pengaruh paling signifikan
terhadap akuntansi di jepang, regulasi akuntansi didasarkan pada 3 undang-undang
yaitu :
a. Hukum
komersial , diatur oleh Kementrian Kehakiman atau ministry of justice (MOJ). Hukum komersial merupakan hukum inti
regulasi jepang. Seluruh perusahaan wajib untuk menaati hukum komersial,
seperti memenuhi aturan akuntansi dalam membuat neraca, laporan laba rugi,
laporan usaha dll. Hal ini dilakukan unuk melindungi kreditur dan pemegang
saham dalam menanamkan investasi di sebuah perusahaan. Standarisasi pembukuan
jepang tidak boleh bertentangan dengan hukum komersial.
b. Undang-undang
pasar modal (Security and exchange law)
dibuat oleh Kementrian Keuangan Finansial (Financial
Service Agency). Tujuan utama dari SEL
adalah untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan investasi bagi
investor.
c. Undang-undang
Pajak Penghasilan Perusahaan (corporate
income tax law).
® Perpajakan
Perpajakan di jepang terbagi menjadi pajak negara dan pajak
daerah. pajak negara dan pajak daerah diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,
salah satu pajak yang terdapat pada kedua jenis pajak tersebut adalah pajak
perusahaan. Pajak perusahaan yang berada di jepang diatur oleh Undang-Undang
Pajak Penghasilan Perusahaan.
Adanya peraturan pajak ini, membuat seluruh perusahaan jepang
mengatur sisi pendapatan dan beban (laba rugi) mereka untuk meminimalis biaya
pajak penghasilan. Peraturan jepang mengenai besar pendapatan yang terkandung
dalam pajak sangatlah ketat, sehingga rekayasa terhadap manajemen laba jarang
terjadi pada perusahaan-perusahaan di jepang.
® Ikatan Politik dan Ekonomi
Politik dan ekonomi merupakan dua hal yang memiliki kaitan yang
erat, karena para pebisnis dapat merupakan aktor yang mempengaruhi pembuatan
keputusan politik dan sebaliknya. Model atau sistem ekonomi jepang dipengaruhi
oleh adanya urusan politik dengan Amerika Serikat pada saat pasca Perang Dunia
II. Jepang setelah PD II harus membayar ganti
rugi perang dan harus mengubah Undang-undang Dasar Meiji menjadi Undang-undang
dasar yang melambangkan kedemokrasian sesuai dengan ketentuan yang diajukan
oleh Amerika. Rakyat Jepang pada saat itu juga mengalami depresi karena
perekonomian yang tidak stabil dan demokrasi yang harus diterapkan oleh
masyarakat Jepang terutama dibidang politik dan kepemerintahan. Setelah
Kalah, Jepang diduduki oleh Amerika maka
demokrasi yang Amerika anjurkan harus cepat berlangsung untuk pemulihan
masyarakat Jepang.
Pada masa pasca Perang Dunia II, banyak generasi muda jepang uang
belajar menuntut ilmu di Amerika Serikat dengan harapan bila kembali ke Jepang
akan membawa perbaikan terhadap perekonomian Jepang pasca perang dunia II.
Dalam masa ini, jepang perlahan mulai bangkit dari keterpurukannya, jepang
membangun industri baja dan batubara. Jepang berharap dengan industri ini, akan
meningkatkan pemasukan yang signifikan untuk peningkatan perekonomian. Pada
akhirnya langkah yang diambil oleh jepang ini berhasil sehingga menjadikan
negara jepang sebagai negara pertumbuhan ekonomi dengan masa rekontruksi
perekonomian tercepat pada saat itu.
® Inflasi
Inflasi
merupakan gejala ekonomi yang tumbuh dan berkembang dalam perekonoian dunia,
yang dapat melemahkan perekonomian secara umum. Inflasi, dapat menimbulkan
masalah dalam bidang akuntansi. Penyajian informasi keuangan yang dilaporkan
oleh akuntansi yang didasarkan pada biaya historis menjadi tidak relevan, sebab
keyataan perekonomian suatu negara senantiasa dipengaruhi oleh gejolak inflasi.
Inflasi
merefleksikan tingkat harga umum yang tidak stabil. oleh karena itu asumsi unit
moneter yang stabil dalam biaya historis hanyalah akan mengakibatkan laporan
keuangan yang dihasilkan menjadi kurang handal karena tidak memasukan unsur
perubahan tingkat harga yang terjadi saat ini. maka hasil penilaian kinerja
perusahaan dapat menjadi keliru diakibatkan kurangnya relevan laporan keuangan
tersebut.
Tingkat
inflasi di negara jepang tidak begitu buruk jika dibandingkan dengan negara
lainnya. rata-rata inflasi jepang dari tahun ke tahun yang paling besar yaitu
0,2%. Namun, jepang sendiri telah mengadopsi IFRS dalam hal penyajian laporan
keuangan ketika terjadi inflasi. Jika terjadi inflasi maka ada beberapa metode
yang bisa digunakan oleh perusahaan yaitu :
·
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar
dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
·
Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar
dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
® Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Jepang merupakan salah satu Negara paling maju di
dunia. Saat ini ekonomi pasar bebas dan industri Jepang merupakan yang ketiga
terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan Republik Rakyat Cina, dilihat
dari segi varitas daya beli internasional. Ekonomi jepang ini dibentuk dari
semua elemen yang membentuk ekonomi modern yaitu : industri, perdagangan,
pertanian, dan lain sebagainya. ndustri ekspor utama Jepang adalah otomotif, elektronik
konsumen (lihat industri elektronik konsumen Jepang), komputer, semikonduktor, besi, dan baja. Industri penting lain dalam ekonomi Jepang adalah petrokimia, farmasi, bioindustri, galangan kapal, dirgantara, tekstil, dan makanan yang diproses. Industri manufaktur Jepang banyak
bergantung pada impor bahan mentah dan bahan bakar minyak. Kesemuanya ini
disokong oleh sistem informasi dan transportasi serta perbankan yang baik. Tingkat perkembangan keragaman bisnis ini
tentu akan membuat sistem akuntansi jepang berkembang secara signifikan.
® Tingkat Pendidikan
Jepang merupakan salah satu negara yang memprioritaskan pendidikan
dan selalu berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Bagi negara jepang
pendidikan merupakan alat yang berperan sangat penting guna meningkatkan sumber
daya manusia. dimana kualitas pendidikan harus terus ditingkatkan karena mampu
menentukan kualitas sumber daya manusia negara itu sendiri. Pendidikan khususnya
dibidang akuntansi di jepang diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia
yang mampu meningkatkan perekonomian negara, menghadapi tantangan lapangan
kerja, masa depan, maupun kemajuan zaman yang kian menuntut keahlian.
® Budaya
Budaya sendiri berpengaruh terhadap perilaku masing-masing
individu dalam mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara yang nantinya
akan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap akuntansi. Pada dasarnya
akuntansi harus memberikan respon terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi
yang tentu saja akan mencerminkan dari kondisi kebudayaan setempat. Jepang
merupakan masyarakat tradisional dengan akar budaya dan agama yang kuat dan
sosialisasi yang tinggi antar masyarakat. hal ini dapat tercermin pada
Perusahaan Jepang yang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain, dan
seringkali bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling
bertautan ini menghasilkan konglomerasi industry yang meraksasa yang disebut
sebagai keiretsu. kondisi ini tentu membuat pemerintah jepang dan lembaga
akuntansi terkait dijepang menyusun sejumlah regulasi untuk mengatur hubungan
perusahan-perusahan tersebut.
Source :
Langganan:
Postingan (Atom)